Arab Saudi tolak klaim CIA tentang pembunuhan Jamal Kashoggi

BERITA - DW. Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan Selasa (20/11) bahwa setiap tuduhan Putra Mahkota Mohammed bin Salman terlibat paling dalam pembunuhan Jamal Khashoggi "tidak ada dasar paling dalam keloyalan."
Menanggapi laporan dinas intelijen Amerika Serikat CIA, Jubeir mengatakan kepada harian pemerintah Al Sharq Al Awsat, pihak kerajaan "secara kategoris" menolak tuduhan sebagai itu karena mereka tidak didukung kelanjutan "bukti-bukti konklusif."
"Kepemimpinan kerajaan Arab Saudi, diwakili sebab raja maka putra mahkota, adalah garis merah, maka kami tidak akan mengizinkan upaya kalau mencederai atau melemahkan mereka," tandasnya.
Dalam laporan CIA yang dikutip media akhir pekan lintas, disebutkan bahwa perintah menjumpai membunuh Khashoggi asal langsung dari putra mahkota Mohammed bin Salman. CIA akan melaporkan temuannya kepada Presiden AS Donald Trump hari Selasa ini.
Mitra erat AS
Donald Trump sejauh menyatakan bahwa dia percaya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Sekalipun demikian, AS telah menjatuhkan sanksi terhadap 17 warga Saudi yang dinyatakan terlibat terdalam plot pembunuhan Kashoggi, termasuk di antaranya dua pembantu dekap Muhammad bin Salman.
Jamal Khashoggi - kontributor Washington Post yang sering menulis kolom kritis tentang kepemimpinan Arab Saudi – dibunuh dalam terdalam gedung konsulat Saudi dalam Istanbul dari 2 Oktober.
Arab Saudi semasih ini menawarkan jumlah versi yang kontradiktif tentang kematian Kashoggi. Awalnya para pejabat Arab Saudi menyatakan Kashoggi telah meninggalkan konsulat urip-urip. Namun langsung mereka mengakui bahwa Kashoggi tewas "paling dalam perkelahian" ketika sedang diinterogasi, Versi terakhir, pemerintah Arab Saudi mengatakan Kashoggi dibunuh sama sebuah tim yang punya "misi biadab".
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang pertama kali mengklaim bahwa perintah demi pembunuhan itu berasal dari "tingkat teradiluhung" pemerintahan Saudi. Dinas intelijen Turki menyimpan bukti-bukti rekaman audio dari kejadian antara jauh didalam konsulat antara Istanbul.
Perancis dan Jerman perluas sanksi
Jerman hari Senin (19/11) mengumumkan pemberlakuan larangan masuk terhadap 18 warga Saudi yang terkait lewat pembunuhan Jamal Kashoggi. Beberapa jam terus Perancis mengikuti langkah itu. Perancis juga mengatakan hendak menjatuhkan sanksi selanjutnya terhadap kerajaan Arab Saudi.
Arab Saudi adalah keliru satu pelanggan terdistingtif industri pertahanan Perancis dan Amerika Serikat. Tahun lampau, kerajaan itu memborong senjata senilai lebih 1,5 miliar dolar AS.
Jaksa penuntut universal Saudi pekan lalu menyatakan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak terlibat pembunuhan Kashoggi. Sehabis ini ada 21 tertuding nan ditahan di Arab Saudi. 11 orang dituduh terlibat langsung dalam pembunuhan jurnalis nan tinggal di AS itu, lima orang didakwa demi sanksi terbanter hukuman ayal.