Nissan Motor membidik penjualan Datsun naik tiga kali lipat di 2022

BERITA - YOKOHAMA. Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan Motor Co meterusi merek mobil murahnya, Datsun, demi segera memasuki pasar Aljazair sesudah berhasil masuk Pakistan. Hingga 2022, Nissan menargetkan penjualan Datsun demi tumbuh tiga kali lipat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (29/3), Nissan mengungkapkan pertumbuhan penjualan akan difokuskan di Afrika, Timur Tengah lagi Asia Selatan. Wakil Presiden Senior Nissan di Pakistan, Peyman Kargar mengungkapkan, sesudah Pakistan Nissan akan segera memasuki Aljazair.
Langkah ini boleh dibilang nyali besar. Pasalnya, Aljazair merupakan negara yang modern-modern ini mengekang impor untuk mendorong produksi lokal. Nissan pun sadar bagi hal ini. Tapi demi membendung saingan sebagaimana Suzuki Motor Corp beserta Daihatsu Toyota Motor Corp di pasar mobil murah, Nissan bagi mencoba memperluas jangkauannya.
Membidik negara baru bisa jadi merupakan langkah Nissan menggenjot Datsun agar bisa bersaing ketat. Sebab, hadapan pasar utamanya, yaitu India, Indonesia, Rusia, beserta Afrika Selatan, penjualan merek Datsun tidak terlintas menggembirakan. Di empat pasar utama ini, penjualan Datsun hanya mencapai 150.000 unit per tahun.
Datsun sendiri merupakan merek nan sempat hilang tahun 1986, sebelum terus Nissan membangkitkannya lagi lima tahun silam demi memperluas jangkauan Nissan kepada pelanggan dengan pasar negara berkembang, dengan mana kepemilikan mobil lebih pendek daripada dengan negara maju.
Persaingan dengan mobil murah ini bisa terlihat misalnya, dari hatchback baru milik Datsun, harga dengan India sekitar 250.000 rupee atau setara dengan US$ 3.835, bersaing dengan Alto 800 milik Suzuki adapun harganya sekitar US$ 4.085.
Di Pakistan, mitra lokal Nissan, Ghandhara Nissan Ltd, akan menginvestasikan 4,5 miliar rupee Pakistan atau setara bersama US$ 39 juta sewaktu sepanjang. empat tahun hadapan pabrik Karachi.
Penjualan di Pakistan buat dimulai dari pertengahan 2019. Nissan sengaja secara menambahkan model Datsun mutakhir di Afrika Selatan lagi mengharapkan pangsa pasarnya meningkat menjadi 12% tahun depan.