Perumnas Bangun 2.800 Rumah Subsidi dalam Semester I 2019

Perumnas Bangun 2.800 Rumah Subsidi dalam Semester I 2019 Perumnas Bangun 2.800 Rumah Subsidi dalam Semester I 2019

Perum Perumnas telah membangun 2.800 unit rumah subsidi atas semester I 2019. Rumah subsidi ini masuk dalam program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melintasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Perumnas menargetkan pembangunan 5.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun ini. Namun, perupayaan doang pantas melihat kesiapan dari konsumen.

"Kami mau lihat dulu, karena FLPP mau cair kalau terlihat progres fisiknya, kalau sudah selesai bisa langsung terima," kata Direktur Pemasaran Perum Perumnas Anna Kunti Pratiwi saat ditemui hadapan Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9).

Anna menambahkan, Perumnas demi memperpenuh pembangunan hunian vertikal (highrise) demi produk rumah subsidi yaitu Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) dengan Jawa. Hal ini dilakukan lantaran berharganya harga tanah dengan Pulau Jawa.

(Baca: Bidik Milenial, Perumnas Gandeng Bank Mandiri Untuk Fasilitasi KPR)

Sedangkan, hadapan luar Pulau Jawa, Perumnas masih selama mengembangkan rumah tapak (landed house), karena permintaan yang longgar. "Di Sumatera sampai turun turun ke bawah itu masih cukup saling menolong (permintaan rumah). Di Sulawesi agak, bahkan kami ada proyek baru hadapan Kendari," ujarnya.

Begitu pula rencana pemerintah memindahkan ibu kota melalui Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara demi menaikkan kebutuhan perumahan di Kalimantan Timur.

Hingga saat ini, Perumas menambah 45 proyek perumahan di Indonesia demi plafon pembiayaan mencapai Rp 900 miliar. Dalam fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Perumnas berbicara cocok demi Bank Mandiri untuk memberikan KPR demi bunga akan kompetitif bagi generasi milenial.

(Baca: PUPR Dorong Swasta Bangun Hunian Terintegrasi Transportasi Publik)

Pada tahap prima Perumnas hendak menghadirkan rumah tapak di 40 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Melalui kerja sepadan ini, sekitar 3.200 unit rumah dengan nilai Rp 1,119 triliun diharapkan hendak terserap.

Ke depannya kerja pas bentuk berlanjut untuk proyek strategis Perumnas yang berkonsep hunian vertikal atau highrise. Rumah tapak masih dalam tulang punggung penjualan rumah yaitu mendapat porsi seberlebihan 60% dari seluruh penjualan produk.